Dalam bagian ini termuat beberapa perintah sederhana yang lazim di dunia Yunani Romawi. Tata susila umum itu oleh Paulus dikristenkan dengan ungkapan "di dalam Tuhan", Kol 3:18,20 dan dengan di sana-sini menyisipkan "Tuhan".
Sepenuh Hati Mentari telah terbit lagi di Timur. Tanda datangnya pagi dan berlalunya malam. Selamat pagi ibu-bapak, oma-opa dan saudararaku yang baik. Puji syukur, Tuhan mengijinkan kita masih menikmati hari yang baru. Bahan refleksi harian Kolose 323 Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusiaKolose 323 Saudaraku, suatu waktu ada seorang pengemis yang setiap hari meminta sedikit beras kepada orang yang lalu lalang. Jika malam tiba, ia tidur di tikarnya. Hasil mengemis hanya cukup untuk dimakan di malam hari dan uang buat membeli kayu bakar untuk memasaknya. Dia menjalani hidup seperti itu setiap hari, sampai ia mendengar kabar Raja akan datang ke kotanya. “Tentunya Raja adalah pria yang baik dan suci”, pikiranya. “Dia pasti akan memberiku beragam hadiah bagus. Dia tidak akan cuma memberiku segenggam beras”. Keesokan hari, si pengemis duduk di jalur yang akan dilalui Raja. Suara iring-iringan raja terdengar. Tatkala kereta kuda Raja mendekat, ia maju dan hendak meminta belas kasihan. Di luar dugaannya, sang Raja turun dari kereta, menghampiri dan menyapanya dengan hangat dan rendah hati. Kemudian meminta sedikit beras kepadanya. Ia terkejut dan amat kecewa. Dia miskin dan selalu berjuang untuk hidup malah dimintai bukan diberi. Raja yang berkuasa dan kaya raya malah meminta sedikit dari beras yang dia punya. Dengan ragu, kesal dan kecewa ia berikan berasnya. Ia hitung ada lima butir beras diberikannya kepada Raja. Raja menerima dengan syukur dan berterima kasih, lalu melanjutkan perjalanan. Malamnya, si pengemis menyiapkan makan. Ia melihat ada yang berkilauan di antara berasnya. Ya, ada butiran emas. Dia mengorek lagi, ditemukan lagi empat butiran emas lainnya. Dia memikirkan kembali pertemuannya dengan raja. Ternyata, untuk setiap butir dari lima butir beras yang diberikannya, ia mendapatkan emas sebagai gantinya. Raja telah membalas pemberian yang dilakukannya ragu-ragu dan hati kesal. “ Betapa kejam dan bodohnya diriku. Seandainya saja aku memberikan semua beras yang kumiliki kepada raja”. Saudaraku, tindakan seseorang tidak selalu sepenuh hati. Bisa juga diwarnai keraguan. Ragu-ragu apakah yang dilakukannya hal yang benar. Bisa juga ragu-ragu, apakah tindakannya bermanfaat atau tidak. Terutama tindakan yang diperbuatnya bisa menimbulkan pro dan kotra. Bisa berakibat pada hal setuju atau tidak. Baru setelah tahu hasilnya positif, kesadaran yang murni muncul. Contohnya, Di masa pandemi ini, masih ada dan banyak orang yang awalnya setengah hati untuk divaksin. Bahkan, ada yang mengajak orang lain memprovokasi. Baru, setelah merasakan manfaatnya, sadar divaksin itu sungguh penting dan perlu. Untuk itulah, rasul Paulus memotivasi atau memberi dorongan kepada orang Kristen di Kolose, untuk hal baik maka yang kita perbuat bukan buat manusia tapi untuk Allah. Jadi, atasilah keraguan dalam berbuat baik. Kita berdoa Tuhan, karena Engkau di setiap jaman dan kasih hadir tanpa dapat dihalangi waktu. Ajarlah kami berdoa dan berharap di setiap waktu. Kami juga berdoa buat para balita dan anak-anak. Kami percaya mereka semua hidup dalam kasih-Mu. Jadikan rasa syukur dan kegembiraan hati beserta mereka di hari ini. Tuhan, Kami serahkan mereka yang mengalami pergumulan hidup. Hiburkan dan kuatkan mereka. Kami serahkan mereka yang sakit, baik dirawat di rumah maupun di rumah sakit. Tolonglah mereka satu persatu. Dan hati mereka menjadi lega karena pertolongan-Mu. Seluruh doa ini, kami minta mohonkan dalam nama Yesus. Amin. Oleh Pdt. Supriatno Refleksi Harian Kolose 323
analisis dalam surat Roma 3:23-24 tentang Hidup Dalam Kebenar an,” Ringkasan Khotbah . Mimbar Reformed Injili, 1994. 15. Aplikasi dari penafsiran Surat Kolose 3:17&23 mengenai etos

23 Tudo o que fizerem, façam de todo o coração, como para o Senhor, e nĂŁo para os homens, 24 sabendo que receberĂŁo do Senhor a recompensa da herança. É a Cristo, o Senhor, que vocĂȘs estĂŁo servindo. Leia o capĂ­tulo completo Colossenses 3 Esta passagem em outras versĂ”es da BĂ­blia23 E tudo quanto fizerdes, fazei-o de coração, como ao Senhor, e nĂŁo aos homens,24 sabendo que do Senhor recebereis como recompensa a herança; servi a Cristo, o Almeida Revista e Atualizada23 E, tudo quanto fizerdes, fazei-o de todo o coração, como ao Senhor e nĂŁo aos homens,24 sabendo que recebereis do Senhor o galardĂŁo da herança, porque a Cristo, o Senhor, Almeida Revista e Corrigida

Ada beberapa khotbah yang sudah saya posting jadi untuk melihat secara lengkap Bahan Khotbanya silahkan sobat klik Linknya. Hidup Orang Percaya di Akhir Zaman (Matius 25:1-12) Melawan Lupa !!! (Ulangan 4:9) 9 buah dan 9 Karunia Roh (Galatia 5:22-23 dan 1 Korintus 12:8-10) Mengendalikan Hati Demi Kedamaian (Kolose 3:12-17)
Post View 19,598 Perbuatan untuk Tuhan Oleh Pdt. Nathanael Channing Kolose 323-25 Tidak ada motivasi yang kuat, teguh, memberi arahan dan tuntunan ke jalan yang benar, dan terus memberi semangat juang yang gigih seperti motivasi yang disampaikan oleh Paulus kepada jemaat di Kolose, “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” Kolose 323. Paulus menempatkan dirinya sebagai orang yang benar-benar sudah dibeli oleh Kristus dengan harga yang mahal dan sudah lunas dibayar dengan darah Kristus. Oleh karena itu, ia dapat mengatakan bahwa hidupnya kini tak lagi untuk dirinya sendiri, melainkan untuk Kristus yang tinggal di dalam dirinya. Dalam nasihatnya, ia mengatakan bahwa apa pun yang kita lakukan harus kita lakukan dengan segenap hati dan bukan untuk orang lain atau untuk diri sendiri, melainkan untuk Tuhan. Itulah konsep dasar Paulus di dalam melayani Tuhan, bahkan di dalam menjalani seluruh hidupnya. Ia menyadari bahwa hidup ini adalah dari Tuhan dan untuk Tuhan! Tanggung jawab hidup pada akhirnya bukan kepada manusia, melainkan kepada Tuhan yang telah menebusnya. Demikian pula dengan kita. Apa pun yang kita lakukan dalam hidup ini harus kita pertanggungjawabkan kepada Tuhan. Pages 1 2 3 Kencan Dengan Tuhan Minggu, 29 April 2018 Bacaan: Kolose 3:23 “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”. Renungan: Tanamkanlah ini, paling tidak. PDF) Kumpulan Khotbah Setahun Sebagai Upaya Pembinaan Jemaat. 31 Asa molo naung rap hamu dipahehe dohot Kristus, jalahi hamu ma angka na di ginjang; ai disi do Kristus, hundul di siamun ni Debata. 31 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. 32 Angka na di ginjang i ma parrohahon hamu, unang ma angka na di tano on! 32 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. 33 Ai nunga mate hamu, jala buni do ngolumuna raphon Kristus di bagasan Debata. 33 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. 34 Alai ia dung gabe patar sogot Kristus, hangoluanta i, disi ma gabe patar nang hamu raphon Ibana di bagasan hasangapon. 34 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. 35 Antong, bunu hamu ma ruasmuna, angka na di tano on parmainanon, hahodaron, riting ni roha, hisaphisap na roa, ro di pangahution, i ma pardebataon na leban. 35 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, 36 Ala ni angka i do lalu rimas ni Debata. 36 semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka]. 37 Diulahon hamu do angka i najolo, tagan di bagasan i ngolumuna. 37 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. 38 Alai anggo nuaeng, bolongkon hamu ma saluhutna i Rimas, muruk, hajahaton, panginsahion hata barangsi sian pamanganmuna! 38 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. 39 Unang ma masigabusan hamu, ai nunga ditanggal hamu jolma na buruk i rap dohot angka parulaonna, 39 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, 310 jala nunga disolukkon hamu na imbaru i, na pinaimbaru, asa tandaonna rupa ni na tumompa ibana. 310 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya; 311 Ndang mardiaimbar disi Junani manang Jahudi, na marsunat manang na so marsunat, bangso na leban manang bangso na so maju dope, hatoban manang anak mata; Kristus i do tahe saluhutna jala di bagasan saluhutna. 311 dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu. 312 Onpe, hamu angka naung pinillit ni Debata, angka na badia jala hinaholongan, solukkon hamu ma parasirohaon situtu, habasaron, haserepon, lambok dohot lambas ni roha! 312 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. 313 Masipauneunean jala masisesaan dosa ma hamu, jumpa marpangkurangi na sada dompak donganna; songon panesa ni Kristus di hamu, songon i ma nang hamu! 313 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. 314 Alai diginjang ni saluhutna i I ma haholongon ni roha i; ai i do rahutrahut ni nasa harimpason. 314 Dan di atas semuanya itu kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. 315 Jala dame ni Kristus i ma mangarajai di bagasan rohamuna, ai tusi do hamu dijou di bagasan sada daging. Gabe parroha mauliate ma hamu! 315 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. 316 Gugun ma hata ni Kristus maringanan di tongatongamuna; mardongan sandok hapistaran ma hamu masiajaran jala masipaingotan marhitehite angka ende psalmen, endeende pujipujian dohot ende partondion; endehon hamu ma Debata di bagasan rohamuna marroha hamauliateon! 316 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. 317 Jala na siulaon, manang di hata, manang di pambahenan, saluhutna i ma marhitehite Goar ni Tuhan Jesus, huhut mandok mauliate tu Debata Ama marhitehite Ibana. 317 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. 318 Hamu angka parompuan, oloi hamu ma hata ni hamulianmuna be, songon na tama di roha ni Tuhan i. 318 Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. 319 Hamu angka baoa, haholongi hamu ma pardihutamuna be, jala unang ma jungking hamu maradophon nasida! 319 Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. 320 Hamu angka dakdanak, sandok pangoloi ma hamu di natorasmuna, ai i do dihalomohon Tuhan i! 320 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. 321 Hamu angka amaama, unang gintali hamu angka anakkonmuna, asa unang mandele! 321 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya. 322 Hamu angka anak somang, oloi hamu ma angka indukmuna na di tano on di na saluhutna; unang ma pangoloi di mata hamu, songon na mambuat roha ni jolma, marbulus ni roha ma, sian biar ni roha mida Tuhan i! 322 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. 323 Sian rohamuna ma ula hamu nasa sibahenonmuna; songon na tu Tuhan i, ndada tu jolma! 323 Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. 324 Ingot hamu ma Sian Tuhan i do jaloonmuna siteanon i, balos ni i Tuhan Kristus i ma oloi hamu! 324 Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya. 325 Ai na mangulahon hageduhon, porsanonna do na niulana i, so adong masa parnidanidaon di bohi. 325 Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang. > Teologia Reformed. Terjemahan Literal Kolose 3:1-4. Kolose 3:1 Jika kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah hal-hal di atas dimana Kristus ada dan duduk di sebelah kanan Allah. Kolose 3: 2 Pikirkanlah hal-hal di atas, bukan hal-hal di bumi. Kolose 3: 3 Karena kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah.
Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
RenunganHarian, Kamis 7 Juli 2016. "Dipanggil Untuk Menjadi yang Terbaik" Kolose 3: 23-24. Bear Bryant, seorang pelatih sepak bola terkenal dan legendaris di tim Texas Aggies dan Alabama Crimson Tide, memiliki kisah perjalanan karir yang begitu sukses. Setelah melewati 38 musim menjadi pelatih, Bryant melakukan sebuah wawancara yang bertujuan Menurut penelitian, jumlah energi yang dikeluarkan untuk mengayun sebuah pacul ke tanah sama besarnya dengan jumlah energi yang dikeluarkan untuk mengayun sebuah tongkat golf. Namun, seorang pegolf akan merasa lelah jika harus mengayun pacul di sawah. Sebaliknya, seorang petani, pasti merasa sia-sia harus mengayunkan tongkat golf berjam-jam hanya untuk memukul sebuah bola putih yang kecil itu. Ketika kita melakukan sesuatu, yang mengambil peranan penting bukanlah sekedar tenaga yang kita keluarkan atau kewajiban yang kita kerjakan. Yang berperan penting adalah Hati. Motivasi yang lahir dari hati untuk melakukan pekerjaan kita. Itulah yang membuat apa yang kita kerjakan menjadi punya makna. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia Kolo 323. Nasihat ini Paulus sampaikan dalam konteks hubungan antar anggota - anggota keluarga khususnya antara tuan dan hamba. Para hamba mesti bekerja bukan dengan setengah hati tetapi dengan sepenuh hati. Bukan untuk si tuan yang manusia tetapi untuk Tuhan. Bekerja seperti untuk Tuhan akan mendorong motivasi yang lahir dari hati untuk bekerja dengan sungguh - sungguh. Motivasi yang lahir dari hati akan menunjukan apakah kita bekerja dengan sepenuh hati atau setengah hati atau dengan terpaksa? Jika kita mengerjakan sesuatu dengan melibatkan hati atau dengan sepenuh hati maka pekerjaan terasa menyenangkan dan membawa sukacita bagi orang – orang di sekitar kita. Meskipun yang kita lakukan adalah sebuah pekerjaan yang biasa saja di mata orang lain. Tapi kitalah yang memberi nilai tinggi dan memberi manfaat besar bagi pekerjaan itu. Bekerja dengan sepenuh hati merupakan sebuah pilihan. Masing-masing kita memiliki kebebasan untuk memilih mau bekerja dengan sepenuh hati atau tidak? Sebagai contoh; Bapak/Ibu yang bekerja di dunia perbankan mempunyai pilihan apakah Bapak/Ibu mau melayani semua nasabah dengan senyuman ataukah senyuman hanya untuk orang – orang tertentu saja. Apakah Bapak/Ibu mau bekerja dengan jujur ataukah tidak? Bapak/Ibu yang bekerja sebagai tenaga medis juga mempunyai pilihan apakah melayani pasien dengan sentuhan kasih ataukah dengan wajah cemberut? Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Setiap hari bekerja di ladang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa dan putus asa “Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini,” katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon. Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. “Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar sini.” Dengan bersungut-sungut, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh dari situ. Saat bersiap-siap, kembali terdengar suara lirih si pohon, “Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja keras tetapi tidak dapat menikmati hasilnya.” Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda berjalan mencari pohon yang lain. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda, “Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati di sini.” Setelah pohon yang ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berpikir, “Bahkan sebatang pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik, dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain”. Pemuda itu akhirnya tersadar. “Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita dan akan bekerja dengan penuh semangat agar memberi bermanfaat bagi makhluk lain”. Bekerjalah dengan cinta! Bekerjalah dengan sepenuh hati. Dan, ketahuilah, pekerjaan-dengan cinta itu makin mendalam maknanya karena cinta Tuhan kepada kita dan cinta kita kepada Allah–yang terwujud dalam pelayanan kita kepada sesama dan relasi kita dengan semua orang. Kerjakan tugasmu dengan giat; dengan hati dan dalam kuasa Roh Kudus. Jangan sekedar mengerjakan apa yang kau senangi, namun senangilah apa yang harus kaukerjakan. Seorang penebang kayu selalu mengasah kapaknya, seorang pemburu mengencangkan busurnya dan penulis meraut pensilnya. Marilah membaharui peralatan kerja kita karena tidak banyak pohon yang dapat ditebang dengan kapak yang tumpul, tidak banyak buruan yang bisa diperoleh dengan busur yang renta dan tidak ada sepatah kata yang bisa ditulis dengan pensil yang patah. Asahlah motivasi dari hati. Bekerjalah dengan cinta. HAPPY MONDAY!! Tuhan memberkati. _WarOpen, 1803’19_ Kolose 3:1-25 (Ayat 23) Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Ada banyak orang yang menganggap tingkat keseriusan bekerja itu berbanding lurus dengan upah yang didapatkan. Renungan Remaja Kolose 3 23-24 Because of God Renungan Remaja Kolose 3 23-24 Because of God. Di kampusnya, Tony dikenal sebagai mahasiswa dengan segudang aktivitas. Ia aktif dalam organisasi kemahasiswaan, nggak pernah ketinggalan tiap ada lomba karya ilmiah, menjadi anggota inti tim basket kampus, bahkan ia jadi pengurus dalam persekutuan mahasiswa Kristen di fakultasnya. Selain itu, Tony juga dikenal sebagai mahasiswa yang baik, ramah dan pandai bergaul. Meski punya banyak kegiatan, nilai-nilainya selalu bagus, bahkan bisa dibilang paling baik di angkatannya. Waktu seorang temennya nanya apa rahasianya sehingga ia berhasil dalam semua hal yang dikerjakannya, Tony cuman bilang kalo kunci keberhasilan dalam hidupnya adalah dengan berpegang pada fir-Tu yang jadi ayat nas hari ini, yaitu; ”Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”. Ayat nas tadi mungkin udah sering banget kita dengar atau bahkan kita jadiin ayat favorit. Dari ayat tersebut kita bisa belajar dua hal penting. Pertama, belajar melakukan segala sesuatu dengan segenap hati, karena segala sesuatu yang dikerjakan dengan segenap hati akan membawa hasil terbaik. Kedua, belajar melakukan segala sesuatu dengan motivasi untuk menyenangkan hati Tuhan. Meski yang kita lakukan itu mungkin dianggap bodoh oleh dunia, bahkan ditentang oleh orang-orang terdekat kita, asal bisa menyenangkan hati Tuhan, ya lakukan aja! Kalo kita mendasarkan apa yang kita kerjakan pada dua hal tadi, maka setiap keberhasilan yang kita peroleh nggak akan bikin kita jadi tinggi hati, karena kita sadar bahwa di balik keberhasilan itu ada kuasa Tuhan yang bekerja untuk memampukan kita. Ada beragam motivasi yang menggerakan orang untuk melakukan sesuatu. Sebagai anak-anak Tuhan, belajarlah menjalani hidup dengan cara yang benar. Lakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati karena kita mengasihi Tuhan dan ingin menyenangkan Tuhan, bukan untuk menyenangkan manusia. Saat kita melakukan segala sesuatu dengan mata yang tertuju kepada Tuhan, berarti kita sedang melayani Dia. Kalo selama ini kita berusaha mendapatkan hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal, kita perlu mengubah pemikiran itu. Hasil terbaik cuman bisa kita peroleh kalo kita mengusahakan yang terbaik untuk kemuliaan nama Tuhan! Renungan Remaja Kolose 3 23-24 Because of God baca juga Renungan Harian Sekolah Minggu Roma 12 1-2 Belajar Mengetahui Kehendak Tuhan ewkxrcZ.
  • 4r1ffa0e5r.pages.dev/281
  • 4r1ffa0e5r.pages.dev/65
  • 4r1ffa0e5r.pages.dev/90
  • 4r1ffa0e5r.pages.dev/307
  • 4r1ffa0e5r.pages.dev/398
  • 4r1ffa0e5r.pages.dev/209
  • 4r1ffa0e5r.pages.dev/21
  • 4r1ffa0e5r.pages.dev/389
  • 4r1ffa0e5r.pages.dev/201
  • khotbah kolose 3 23